Badan Pemadam Kebakaran (BPK) Kalsel menggelar latihan bersama untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat memasuki potensi musim kemarau ekstrem pada 2023.
“Kami melakukan latihan sekaligus menyelaraskan visi dan misi dalam rangka kesiapsiagaan dan tanggap bencana mengingat saat ini wilayah kami sedang menghadapi cuaca ekstrim dan karhutla,” kata Kepala BPK/Badan Penyelamat Bencana Alam (Bomba) untuk Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Juniansyah dalam keterangan yang diterima di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Selasa
Kegiatan pelatihan bersama BPK se-Kalimantan Selatan di Kota Amuntai, Kabupaten HSU, kata dia, juga dalam rangka memperingati HUT ke-43 Badan Organisasi Penanggulangan Bencana Alam (Bomba).
Ratusan unit pemadam kebakaran (Damkar) se-Kalimantan Selatan dikerahkan untuk latihan bersama yang dipusatkan di kawasan Jalan Tembus Desa Pamintangan, Kecamatan Amuntai Utara.
Jalan tersebut cukup lebar untuk menampung ratusan mobil BPK dengan hamparan rawa yang cukup luas untuk menerima cipratan air saat latihan dan jauh dari pemukiman.
Kapolres Amuntai Utara Ipda Rosyid Ari Prabowo membuka kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 170 anggota PMK/BPK se-Kalimantan Selatan
Ia mengamanatkan kepada seluruh relawan pemadam kebakaran agar siap menghadapi kemungkinan karhutla di musim kemarau ekstrem dengan kesiapan personel, peralatan, pelatihan dan secara rutin.
Kepala BPK Bomba HSU Juniansyah mengatakan kebakaran hutan dan lahan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, relawan dan masyarakat.
Ia berharap para relawan se-Kalimantan Selatan tetap menjaga kekompakan, ketangguhan dan martabat agar tidak terjadi konflik.
Pihaknya juga menekankan kepada seluruh relawan untuk mensosialisasikan dan melibatkan masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
“Bantuan pelaporan dari masyarakat juga diperlukan agar relawan Bomba se-Kalimantan Selatan dapat mencegah penyebaran karhutla dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan,” ujar Juniansyah.