Diperbarui: 23 Maret 2023 01:57
Kompasiana adalah platform blogging. Konten ini adalah tanggung jawab blogger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik
Awal Maret lalu, PSSI menggelar workshop Persepakbolaan Nasional di Surabaya. Dalam workshop tersebut dikabarkan klub-klub Liga 1 Indonesia telah sepakat menggelar musim kompetisi 2023-2024 dengan format kompetisi lengkap plus playoff menentukan juara untuk tim di posisi empat besar di akhir musim. Alasan yang diberikan untuk peningkatan nilai dari persaingan.
Dalam rilis yang disampaikan di berbagai media, format Liga 1 musim depan full competition maka empat tim teratas akan kembali bertanding melalui sistem. knock-ouT; posisi satu diadu dengan posisi empat, dua lawan tiga. Posisi satu dan dua di klasemen, akan berhak menjadi tuan rumah. Pemenang mengalahkan melaju ke final yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
pertanyaan, nilai seperti apa yang ingin Anda tingkatkan dari persaingan dengan babak tambahan playoff untuk menentukan juara?
Selamatkan aku, Nilai dari suatu kompetisi sebenarnya bukan hanya sekedar menambah jadwal pertandingan tetapi lebih kepada kedisiplinan, permainan adildan konsistensi yang tercermin dari ketepatan jadwal pertandingan, keberadaan wasit/wasit yang berkualitas, kualitas stadion dan lapangan perwakilan, pertumbuhan komunitas suporter kreatif yang selalu mendukung tim nirkekerasan alias siap menang-siap kalah, fasilitas latihan klub yang terstandarisasi dan yang terpenting tentunya terciptanya lingkungan kompetisi yang sehat dan berjenjang. Sehingga terciptalah habitat industri olahraga yang melahirkan atlet-atlet sepak bola hebat yang aksinya Anda nantikan setiap minggunya.
Urgensi babak tambahan playoff untuk menentukan gelar liga 1 dipertanyakan.
Mengingat ini baru hasil kumpul-kumpul, sebaiknya PSSI tidak serta-merta mengetuk palu tanda setuju. Masih banyak hal mendesak yang perlu dilakukan PSSI untuk menentukannya nilai kompetisi bukan sekedar menambah jadwal putaran playoff.
Dengan format kompetisi penuh tanpa babak tambahan playoff lebih banyak adil sepanjang unsur-unsur peningkatan nilai persaingan sebagaimana tersebut di atas terpenuhi.
Peringkat 1 full competition menurut saya adalah juara sejati tanpa perlu memperebutkan peringkat 4 untuk menentukan juara. Mengapa? Karena sebuah tim mencapai puncak klasemen, tentu hasil kemenangan tim yang konsisten menang sehingga mendapatkan poin tertinggi, termasuk pernah bertemu bahkan mengalahkan 2, 3 dan 4 di klasemen dengan basis kandang dan tandang.
Misalnya, peringkat 4 sudah kalah kandang dan tandang dalam kompetisi penuh, apalagi menghadapinya playoff? kemudian karena satu dan lain hal seperti akumulasi kartu atau cedera yang menimpa tim peringkat 1 di playoff dan hasilnya peringkat 1 klasemen kalah melalui adu penalti dan peringkat 4 melakukan hal yang sama di babak final melawan pemenang antara peringkat 2 dan Tempat ke-3 yang dalam kompetisi penuh tim peringkat ke-4 kalah baik kandang maupun tandang. Tentu saja gelar yang diraih oleh peringkat 4 sebenarnya kurang berharga karena kalah 2 kali dan hanya menang sekali.
Sekali lagi, apa urgensi perubahan/penambahan format kompetisi?