SETIAP tanggal 30 November, Kabupaten Tapin di Provinsi Kalimantan Selatan merayakan hari jadinya. Pada tahun 2023, Tapin akan berusia 57 tahun.
Oleh: dr. H. Milhan, SpOG, Subsp. Obginsos, MM
Warga Banua Tapin
Namun di bawah kepemimpinan bupati sekarang (dan tentunya bupati sebelumnya), pembangunan semakin baik.
Dengan pergantian kepemimpinan pada September 2023, dengan hadirnya Pj Bupati, dilanjutkan dengan Bupati definitif pada 2024, kita berharap pembangunan Tapin semakin maju.
Tidak hanya infrastruktur fisik dan pengembangan wilayah. Tetapi juga pembangunan sumber daya manusia, kesehatan, pendidikan, agama, pariwisata, pertanian, pertambangan, komunikasi, sosial kependudukan, dan lain-lain.
Untuk bidang kesehatan, pertama kami usulkan agar seluruh masyarakat Tapin dicover (dimasuki) oleh asuransi kesehatan, baik BPJS Kesehatan maupun asuransi lainnya. Premi dapat dibayar secara mandiri dari masyarakat atau dibayar oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
Jika masyarakat Tapin sudah masuk asuransi BPJS atau asuransi lainnya, maka masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan tanpa harus membayar lagi. Anggaran pemerintah daerah untuk membayar iuran iuran BPJS tidak banyak.
Artinya sangat kecil dibandingkan dengan total APBD Tapin secara keseluruhan. Jika seseorang di masyarakat Tapin sakit, mereka tidak lagi takut berobat atau dirawat inap di rumah sakit karena asuransi sudah terjamin.
Usulan kedua untuk bidang kesehatan adalah program dokter dan apotek sampai ke desa. Selama ini masih banyak kekurangan dokter di kecamatan. Jumlah dokter di kecamatan yang jauh dari kota hanya 2-3 orang, artinya desa yang memiliki dokter hanya sedikit. Padahal, apotek hanya ada di tiga kecamatan.
Perekrutan dokter ke desa bisa melalui penerimaan ASN atau kontrak. Untuk apotek ke desa dengan mendorong peran swasta atau masyarakat untuk membuka apotek.
Dengan jangkauan dokter dan apotek ke desa-desa, akan memudahkan masyarakat desa untuk mengakses layanan kesehatan yang lebih baik.
Usulan ketiga untuk bidang kesehatan adalah menjadikan RS Datu Sanggul yang baru sebagai RS rujukan Banua Anam. Untuk menjadi rujukan, lengkapi dokter spesialis dan peralatan medisnya. Agar dokter spesialis dapat berdinas di Tapin, tunjangan kelangkaan profesi atau TPP juga harus lebih besar dibandingkan di daerah lain.
Karena dokter spesialis masih jarang, biasanya mereka mencari tempat yang padat penduduk dan rumah sakit swasta agar bisa praktek di tiga tempat (sesuai UU).
Yang kedua adalah pariwisata. Pariwisata memiliki potensi besar untuk menjadi andalan Kabupaten Tapin di masa mendatang dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Bendungan Tapin merupakan potensi wisata yang sangat besar.
Saya punya ide, paket wisata Tapin bisa dimulai dengan pergi ke Gua Baramban (gua dengan air yang bisa dilalui dengan perahu), dilanjutkan ke Bendungan Tapin dengan naik kereta gantung. Sehingga di atas kereta gantung Anda bisa melihat pemandangan indah ke bawah. Saya membayangkan di Bendungan Tapin ada tempat bermain seperti Universal Studio atau Trans Studio dengan mall yang pas-pasan dengan akomodasi yang lumayan bagus.
Tour Tapin dilanjutkan menyusuri sungai dengan perahu dan jaket pelampung yang aman di kawasan Sungai Rutas dan Margasari yang banyak terdapat bekantan (monyet berhidung panjang khas Kalimantan Selatan) sebelum mengunjungi makam Datu Qabul.
Sarannya agar dibangun kebun binatang agar bisa dikunjungi setelah menyebrangi sungai dan mengunjungi Datu Qabul. Jangan lupa untuk berziarah ke makam para kyai atau datu-datu di Tapin, antara lain ke air terjun Hangui, Danau Hatiwin, dan Gua Batuhapu, di mana pemandangan stalagmit dan stalaktitnya begitu memukau.
Di daerah Tapin juga disarankan dibangun gedung kesenian. Yang dapat berupa atraksi bakuntau, mamanda, bagong, balogo, tari-tarian dan fashion show pakaian adat.
Untuk bidang pendidikan, usulan membuka satu pesantren unggulan di ibu kota kabupaten dan satu sekolah di setiap kecamatan. Anda dapat membangun asrama dengan bangunan yang ada, ditambah kegiatan ekstrakurikuler dan bimbingan keagamaan.
Pembiayaan gratis untuk siswa. Pendanaan dianggarkan dari APBD dan CSR perusahaan di Tapin. Para guru diberi honor yang lumayan besar agar mereka lebih semangat mengajar para siswa berprestasi tersebut.
Sistemnya dengan seleksi yang ketat dan beberapa peringkat yang lebih rendah setiap tahunnya akan digantikan oleh mahasiswa lain yang lolos seleksi. Kompetisi bidang studi antar sekolah digalakkan dengan pemberian penghargaan yang sesuai agar siswa bersemangat berkompetisi dalam belajar.
Di bidang infrastruktur perlu dibangun jalan yang mulus menuju desa. Tidak ada lagi jalan yang rusak sehingga mendukung perekonomian masyarakat terutama distribusi sembako, hasil pertanian, peternakan, perikanan, sembako, dan lain-lain.
Dalam bidang agama diharapkan ditambahkan pendidikan agama agar siswa dapat lebih memahami agamanya masing-masing. Guru Taman Pendidikan Al-Qur’an/TK Al-Qur’an (TPA/TKA) diberikan honorarium yang sesuai dari APBD.
Materi TPA diberikan tambahan fiqih, akhlak, sejarah nabi, dan nahwu agar anak lebih memahami agamanya.
Alhamdulillah, kini di bidang pertanian, Tapin dikenal secara nasional melalui cabai Hiyung yang puluhan kali lebih pedas dari cabai biasa. Diharapkan ke depan Tapin mencapai swasembada pangan, bahkan mendukung pangan Kalimantan Selatan.
Di bidang komunikasi dan informatika, ada beberapa desa yang belum terjangkau sinyal internet. Ke depan jangan ada lagi blanko hotspot.
Di sektor pertambangan diharapkan PAD meningkat dan dana CSR juga meningkat untuk pembangunan.
Dengan HUT Tapin yang ke-57, semoga Tapin semakin maju dan masyarakat semakin sejahtera. (*/al/fud)