BANJARMASIN – Vaksinasi Covid-19 khusus untuk anak usia enam bulan ke atas akan dilakukan mulai Maret mendatang. Program ini dimulai setelah Kementerian Kesehatan menyelesaikan penilaian.
Namun, vaksin yang diberikan nanti hanya satu. Pfizer. BPOM secara resmi telah mengeluarkan izin penggunaannya untuk anak usia 6 bulan hingga 11 tahun.
Namun, vaksin yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech (Comirnaty) Anak berbeda dengan yang diberikan kepada remaja dan dewasa. Formulasi dan kekuatannya juga berbeda. “Kami masih melakukan persiapan kajian dan tahapannya. Mengingat hanya ada satu jenis vaksin yang bisa digunakan untuk anak di bawah 6 tahun, yaitu Pfizer,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat, Siti Nadia Tarmizi.
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Diauddin menegaskan, pihaknya akan melaksanakan program tersebut. “Kalau ada instruksi dari Kementerian Kesehatan, akan dijalankan. Saat ini belum ada juknis resminya,” ujarnya, kemarin (30/1).
Menurutnya, stok di Kalsel sangat banyak jika nantinya menggunakan vaksin jenis Pfizer. “Biasanya kalau ada program, akan dibagikan. Kita tunggu sama-sama,” ujarnya.
Ketersediaan stok vaksin Pfizer di Kalsel sebanyak 14.490 dosis. “Semua stok ini sudah disalurkan ke kabupaten/kota,” imbuhnya.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Banjar itu menjelaskan, stok vaksin yang paling banyak tersedia berada di Kabupaten Banjar. Totalnya adalah 2.748 dosis. Berikutnya, Tanah Bumbu sebanyak 2.700 dosis, dan Banjarmasin sebanyak 2.424 dosis. Sedangkan tiga daerah yang kosong stoknya adalah Kotabaru, Hulu Sungai Utara, dan Balangan. Kekosongan akan ditangani dengan mengalihkan stok dari daerah lain. “Kami menunggu permintaan dulu dari kabupaten/kota,” katanya.
Untuk memperkuat imunitas tubuh anak, ia berharap para orang tua sadar dan mau memberikan vaksinasi ini. “Vaksinasi Covid-19 sangat penting. Ini demi daya tahan anak,” serunya.
Bagaimana tanggapan orang tua? Banyak yang mendukung. Namun, tak sedikit yang menolak. Misalnya, Erlin khawatir akibat anaknya divaksinasi. “Hampir seminggu saya sakit. Nanti anak saya seperti apa,” imbau warga Jalan Bali, Banjarmasin Tengah itu.
Sejak kasus Covid-19 sudah ditangani, Erlin berharap kebijakan ini ditunda dulu. “Orang dewasa masih kuat setelah disuntik. Anak saya masih 1 tahun, saya takut demam tinggi,” katanya.
Bagi Ridho, vaksinasi anak sangat penting. Ia justru khawatir anaknya tertular Covid-19 yang berujung kematian. “Saya dengar dosisnya juga tidak seperti orang dewasa. Jadi tidak ada masalah,” kata warga Gatot Subroto, Banjarmasin Timur itu. (mof/gr/pewarna)