Partai Golkar Sumatera Selatan (Sumsel) resmi mendaftarkan calon anggota legislatif (bacaleg) ke KPU.
Setelah pendaftaran, pengurus partai menerima uang dari banyak orang hingga videonya viral.
Dari video tersebut terlihat beberapa petinggi Partai Golkar menari bersama. Kemudian satu orang memberikan uang kepada sejumlah orang. Diketahui, Golkar Sumsel mendaftarkan calegnya, Sabtu (13/5/2023).
Uang sawer yang dibagikan kader Partai Golkar ini dalam pecahan Rp 50.000.
Aksi penggelapan uang itu diketahui dilakukan setelah puluhan kader Partai Golkar di daerah itu mendaftar sebagai calon anggota legislatif (Bacaleg) Pemilu 2024, Sabtu (13/5/2023).
Alasan Sawers
Salah satu kader yang terlihat terlibat dalam pengambilan uang dalam video tersebut adalah Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel, Kms Umar.
Pasca kejadian itu, Umar mengaku aksinya mengolok-olok uang di depan kantor KPUD Sumsel itu bersifat sukarela demi kepentingan kader dan pemusik.
“Jadi kebetulan waktu saya keluar gedung, teman-teman artis angklung sedang enerjik untuk menghibur orang-orang di sekitarnya, dan saya spontan memberikan tips kepada para pemain angklung,” kata Umar.
Umar mengaku tidak menyangka aksinya ini menjadi viral, karena mengaku tidak memiliki niat lain atas aksinya tersebut.
Namun, mengingat Pemilu 2024 saat ini sudah semakin dekat, ia meminta maaf atas ulah perampasan uangnya.
“Ini apresiasi untuk seniman angklung, tidak ada maksud atau tujuan lain. Ini kekeliruan karena apresiasi spontan dari pemain angklung, seperti kalau makan di restoran, kita kasih orang main, itu saja,” kata Umar.
“Makanya saya pribadi minta maaf kalau sampai viral, dan yang ada di sekitar semuanya internal (Partai Golkar),” imbuhnya.
Menurut Umar, Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumsel, RA Anita Noeringhati mengatakan, aksi itu bersifat sukarela dan tidak ada yang ekstra.
“Yang terjadi adalah spontanitas salah satu pengurus, apresiasi pemain angklung dan kader sendiri. Kejadiannya di depan pintu pas kita mau berangkat, setelah daftar (Bacaleg), dan pemain angklung juga kader kita, jadi tidak ada yang berlebihan,” kata Anita.
Bawaslu Buka Suara
Menanggapi kejadian ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel meminta pihak terkait menjaga kewibawaan pemilu.
“Bawaslu menghimbau kepada peserta pemilu dan penyelenggara pemilu untuk menjaga martabat penyelenggaraan pemilu dengan prinsip adil, proporsional, jujur, profesional, dan tidak menimbulkan tindakan yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat,” kata anggota Bawaslu Sumsel, Ahmad Naafi, Minggu (14/5/2023) ).
Ia juga meminta peserta pemilu menjaga zona integritas di KPU Sumsel agar tetap bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
“Kami meminta KPU Sumsel menjaga keutuhan wilayah tanpa KKN, menghindari tindakan provokatif yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat karena dilakukan di kantor KPU Sumsel,” kata Ahmad Naafi.
“Begitu juga dengan peserta pemilu, hindari tindakan-tindakan yang dapat melanggar prinsip dan etika penyelenggaraan pemilu,” pungkasnya.