Media sosial dikejutkan dengan mengunggah foto-foto pakaian bekas yang menurut penyidik ”ditutup-tutupi”.
Polda Metro Jaya langsung melakukan penyelidikan untuk menindaklanjuti foto viral tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, polisi menangkap dan menginterogasi 3 pelaku.
Dalam laporan Kompas.com Kamis (6/4/2023), pelakunya adalah seorang wanita berinisial AM dan dua pria berinisial EW dan IAS.
Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 28 Ayat (2) juncto Pasal 45A ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Selain itu, kami juga menerapkan Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana kepada para tersangka,” kata Trunoyudo.
Asal muasal foto viral baju bekas
Berdasarkan pemeriksaan, ternyata yang mengunggah foto sitaan baju bekas itu bukan anggota keluarga polisi.
Trunoyudo menyebut foto viral tersebut merupakan hoaks yang dibuat oleh salah satu pelaku, AM.
AM membuat konten foto sebagai bukti tumpukan baju bekas dan Balpres serta memberikan informasi palsu status WhatsApp.
“Kalimat ‘Tidak usah beli baju lebaran, banyak barang sitaan di kantor dan akan dibawa pulang. Resiko kerja di Dirkrimsus begini’, konteksnya palsu atau bohong,” ujar Trunoyudo dikutip dari Kompas.com.
Selanjutnya, unggahan tersebut disebarkan oleh EW melalui media sosial Twitter.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengatakan, EW juga meminta bantuan IAS, pemilik akun Twitter yang memiliki banyak pengikut, untuk menyebarkan konten ini.
Dalam mensosialisasikan konten tersebut, IAS menambahkan narasi bahwa penyidik “menyapu” pakaian bekas yang disita.
“Ditambahkan kata-kata ‘bayangkan barang-barang Anda disita dan kemudian berikan kepada orang-orang meskipun Anda yang kesulitan mendapatkan izin yang rumit’. Nah ini salah satu postingan yang provokatif,” ujar Auliansyah.
Dalam menyebarluaskan konten ini, IAS menggunakan bot yang secara otomatis menyebarluaskan konten di Twitter.
Motif aktor
Diberitakan Kompas.com, Jumat (7/4/2023), AM mengaku membuat konten penipuan tersebut untuk iseng.
“Apalagi yang dilakukan gadis berinisial AM ini. Iseng-iseng saja,” ujar Auliansyah.
Sementara pelaku EW yang menyebarkan konten hoaks disebut membenci polisi.
“Dia (EW) bilang, dia tidak suka polisi, seperti itu. Nah, itu masih kita kembangkan, karena baru kemarin kita bawa dari Kalimantan,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com hingga Jumat, 2.079 netizen mengomentari unggahan foto viral yang dibagikan 4.146 akun dan disukai hingga 22.100 pengguna Twitter itu.