Ripansyah, bocah 12 tahun yang viral karena ditemukan menangis di Bandara Soekarno-Hatta, hari ini berkumpul bersama keluarganya di Desa Bukit Raya, Kecamatan Menthobi Raya, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah. Konfirmasi informasi tersebut disampaikan Bhabinkamtibmas desa setempat, Bripka Yongki, dan dibenarkan oleh Kapolsek Lamandau AKBP Bronto Budiyono.
“Setelah berbicara di Bandara Soekarno-Hatta, anggota kami langsung memeriksa kediaman Ripan dan melakukan pencarian keluarganya. Alhamdulillah sekarang Ripan sudah ada di rumah dan berkumpul bersama keluarganya,” kata Bronto Budiyono, Senin (24/4). Bronto menjelaskan, Ripansyah berangkat menuju Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Jumat (21/4) dan tiba pukul 07.00 WIB. Orang tua dan saudara-saudaranya segera menjemputnya. Sekitar pukul 14.00 WIB, orang tua Ripan mendatangi Pos Polisi Menthobi Raya mengabarkan bahwa anaknya sudah tiba di rumahnya di RT 03 Desa Bukit Raya, Kecamatan Menthobi Raya.
Sebelumnya, Ripansyah ditemukan anggota Pos Polisi Bandara Soetta menangis di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, karena ditelantarkan pada Rabu (19/4). Saat diperiksa, Ripan mengaku ingin kembali ke tempat ibunya di Desa Bukit Raya, Kecamatan Methobi Raya, Kabupaten Lamandau. Namun, apa daya. Saat diperiksa polisi, ternyata Ripansyah ditinggal sendirian di bandara tanpa tiket pesawat. Untuk memfasilitasi kepulangannya, polisi dihubungi di bandara.
“Pospol Bandara Soetta membeli tiket untuk membantunya pulang,” ujarnya. Saat dikonfirmasi, Bhabinkamtibmas Bripka Yongki mengatakan Ripan tinggal bersama ibu dan ayahnya di Desa Bukit Raya. Pada 2 April 2023, dia diantar ayah kandungnya di Panimbangan, Banten. Kedua orang tuanya bercerai. Diduga karena hidup tidak nyaman dengan ayah kandungnya, Ripan kabur ditemani tukang ojek menuju bandara Soekarno-Hatta. Ia ingin kembali ke Lamandau menemui ibunya.
Sesampainya di terminal 1 bandara, ia sendirian dengan pakaian agak kotor dan tidak ada uang, termasuk tiket pesawat. Anggota Pos Polisi Bandara Soetta langsung menelusuri keberadaan ibunya. Mereka menghubungi sesama anggota polisi yang bertugas di Lamandau untuk memastikan informasi dari Ripansyah.
Akhirnya Yongki yang sedang bertugas di kawasan Distrik Menthobi Raya menemukan ibu Ripansyah. Mereka kemudian melakukan video call yang nyambung dan melihat Ripansyah sedang asyik berbincang dengan ibunya. Selain membeli tiket, polisi yang baik hati itu juga memberikan tiga pasang baju kepada Ripansyah dan meminta Ripansyah melepas baju kotornya. Respon polisi yang membelikan tiket dan membantu bocah itu pulang pun senang dengan banyak pihak, salah satunya istri orang nomor satu di Lamandau, Rusdianti Hendra Lesmana. “Terima kasih kepada polisi yang telah membantu anak-anak dari Kabupaten Lamandau untuk pulang dan bertemu dengan orang tua mereka. Hak setiap anak harus dilindungi,” kata Rusdianti.
Anggota Kompolnas Poengky Indarti pun menyambut baik tindakan polisi yang tepat. Menurutnya, ini adalah tindakan humanis yang sangat mengharukan. “Saya berharap banyak polisi yang manusiawi dan penyayang dalam menjalankan tugasnya, sehingga masyarakat dapat merasakan bahwa dirinya benar-benar diperhatikan, dilindungi dan dilayani,” kata Poengky.