KOMPAS.com – Sebuah video yang memperlihatkan beberapa warga berusaha memelihara ikan pari berukuran besar yang ditangkap nelayan viral di media sosial.
Unggahan ini pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @wargabanua pada Kamis (2/3/2023).
“Laporan Netizen: Berita Semalam Warga Batulicin (Jembatan Parak) Kecamatan Tanbu Dapat Iklan Pari Ganal Banar!” tulis pengunggah.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa warga mengangkat ikan pari dari sungai menuju titian jembatan kayu di atas panggung. Namun karena ukurannya yang sangat besar, mereka harus menarik ikan tersebut dengan tali.
Di video berikutnya, terlihat seorang warga sedang memotong-motong ikan pari yang dibawa masuk dengan kapak. Di sekitar, banyak orang mengepung ikan itu.
Hingga Senin sore, unggahan tersebut telah disukai oleh 38.113 pengguna dan mendapat 1.747 komentar.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Ikan Pari Terbesar dan Terlangka di Dunia
Kronologi kejadian
Dilansir dari TribunKalteng, Lurah Batulicin Said Ahmad membenarkan kabar ikan pari yang ditangkap nelayan setempat.
“Ya benar. Warga RT 15 yang mendapat Pari sedang melaut,” ujarnya.
Nelayan yang berhasil menangkap ikan pari raksasa tersebut diketahui bernama Abdul Rasyid. Ikan pari itu ditangkapnya pada Rabu (1/2/2023) sekitar pukul 13.00 WITA.
Hal itu dibenarkan oleh Syaifullah, putra Abdul Rasyid.
Abdul Rasyid, nelayan yang menangkap ikan pari tersebut, merupakan warga RT 15, Desa Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
“Betul, bapak menangkap ikan pari saat mencari udang di laut Pagatan,” ujarnya.
Syaifullah mengatakan ayahnya sedang mencari udang di Laut Pagatan. Ia terkejut ketika melihat seekor ikan besar masuk ke jalanya. Setelah diperhatikan, ia sepertinya berhasil menangkap ikan pari berukuran 2 hingga 3 meter.
Kemudian, ikan tersebut dibawa ke rumahnya di Batulicin di seberang sungai.
“Ikan pari langsung dipotong dan dibagikan ke tetangga. Bagi hasil dan ada juga yang dijual,” lanjut Syaifullah.
Baca Juga: Viral, Video Ribuan Pendaratan Ikan di NTT, Ini Kronologi dan Penjelasan BRIN
Ikan pari dilindungi
sharkreferences.com
Pari sungai raksasa (Urogymnus polylepis)
Peneliti Perikanan dari Pusat Penelitian Oseanografi (PRO) BRIN Fahmi mengatakan, jenis ikan pari yang tertangkap di Kalimantan Selatan adalah Urogymnus polylepis.
“Itu ikan pari sungai raksasa, Urogymnus polylepis,” katanya kepada Kompas.com, Senin (6/3/2023).
Ia menjelaskan ikan pari sungai raksasa merupakan satwa yang dilindungi sepenuhnya berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 1 tahun 2021.
Ikan pari ini, menurut Fahmi, biasanya ditangkap dengan jaring nelayan atau kereta luncur yang dipasang di pantai. Namun, bukan berarti ikan pari bisa ditangkap oleh nelayan.
“Seharusnya dilepas. Toh kalau memang sengaja dipakai atau dikonsumsi, bisa kena tuntutan hukum,” ujarnya.
Adapun warga yang benar-benar menangkap dan memotong ikan yang dilindungi, Fahmi mengatakan nelayan cenderung salah memahami jenis ikan yang dilindungi.
“Ya karena sosialisasi yang kurang. Di Kaltim masih banyak yang belum tahu,” ujarnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, dia mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI akan lebih intensif berinteraksi dengan spesies ikan yang dilindungi mulai tahun ini.
Baca juga: Video Viral Ikan Lele Berbadan Kurus, Peneliti BRIN Jelaskan
Ikan pari sungai raksasa
Urogymnus polylepis memiliki tubuh berbentuk lempengan yang membulat dan moncongnya runcing.
Punggungnya berwarna coklat polos atau abu-abu dengan deretan dentikel kecil di tengahnya. Sedangkan bagian perut berwarna putih dengan tepi gelap.
Ekor ikan ini panjang seperti cambuk, berwarna polos, dan tidak berkulit. Sepanjang pangkal ekor tidak terdapat duri-duri kecil. Kedua mata ikan relatif kecil dan tidak menonjol.
“Ikan ini bisa hidup di air tawar maupun di tepi pantai,” ujarnya.
Dia menjelaskan, raksasa sungai dewasa bisa mencapai ukuran 3-4 meter. Sedangkan anak ayam yang baru lahir berukuran sekitar setengah meter.
Ikan pari jenis ini biasanya ditemukan di daerah pesisir dengan perairan yang relatif dangkal. Biasanya ikan ini ditemukan di air yang keruh dan berlumpur.
Lokasi ini sering membuatnya terbungkus jaring. Pemancing yang memancing di dekat pantai dapat dengan mudah menangkap ikan pari sungai raksasa yang hidup di sana.
“Di Kalsel mungkin persebaran ikan ini cukup langka, lebih banyak ditemukan di pesisir Kaltim,” jelasnya.
Fahmi mengungkapkan, banyak alasan kenapa ikan pari ini dilindungi.
Menurutnya, ikan pari sungai raksasa berukuran besar sehingga umurnya relatif panjang dan mencapai dewasa secara perlahan. Jumlah anakannya juga sedikit, hanya 1-2 ekor.
Habitatnya di sungai, danau, dan perairan pesisir yang mudah rusak atau mudah ditangkap manusia sehingga jumlahnya berkurang.
“Jumlah populasi di alam juga relatif sedikit karena jarang ditemukan,” lanjutnya.
Saat ini status ikan pari sungai raksasa atau Urogymnus polylepis terancam atau hampir habis oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Baca Juga: Video Putar Ikan Naik dari Daratan di Pantai Citeprus, Ungkap BMKG
Ikan dilindungi di Indonesia
Berdasarkan Keputusan Menteri No. KP. 1 Tahun 2021 tentang Ikan yang Dilindungi, berikut jenis ikan yang dilindungi dengan status perlindungan penuh:
- Fluvitrygon oxyrhynchus (sinar sungai berbintik)
- Urogymnus polylepis (ikan pari sungai raksasa)
- Penanda Fluvitrygon (ikan pari tepi putih)
- Scleropages formosus (arwana kalimantan)
- Chitala borneensis (belida borneo)
- Chitala hypselonotus (belida sumatra)
- Chitala lopis (belida lopis)
- Notopterus notopterus (Jawa bellida)
- Balantiocheilos melanopterus (ikan balashark)
- Barbodes microps (penyeberang goa)
- Neolissochilus thienemanni (ikan tarik)
- Schismatorhynchus heterorhynchus (memar)
- Gymnogaster Homaloptera (pindai)
- Anoxypristis cuspidata (sinar gergaji lancip)
- Pristis clavata (ikan gergaji kerdil)
- Pristis pristis (sinar gigi gergaji besar)
- Pristis zijsron (sinar gergaji hijau)
- Urolophus caianus (pri kai)
- Latimeria menadoensis (ikan raja laut)
Selain itu, ikan Scleropages jardinii (Irian arwana) memiliki status perlindungan terbatas. Ini berarti hanya 3 sampai 5 cm juvenil yang dapat ditangkap pada bulan November, Desember, Januari dan Februari.
Dapatkan pembaruan berita terpilih Dan berita terkini harian dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link nya lalu gabung. Anda perlu menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.