KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin menginstruksikan penyaluran bantuan beras untuk membantu warga yang terkena dampak banjir beberapa hari lalu. Melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3), bantuan beras tersebut disalurkan pada Jumat (24/2/2023).
Sebanyak 1,94 ton beras cadangan milik Pemko Banjarbaru disalurkan serentak di 3 kecamatan dengan total 194 penerima manfaat. Tiga wilayah yang menjadi sasaran adalah Kelurahan Landas Pacu Ulin Utara, Kelurahan Pacu Ulin Timur, dan Kelurahan Syamsudin Noor.
Penyaluran bantuan beras juga direncanakan akan menyasar kelurahan lain. Selain bertujuan untuk membantu warga yang terkena dampak banjir, ini juga merupakan salah satu upaya pengendalian inflasi yang ditujukan bagi masyarakat rawan pangan.
Wali Kota Banjarbaru mengatakan, pihaknya masih menyiapkan bantuan lain yang akan disalurkan kepada warga terdampak banjir. Proses pendataan akan terus dilakukan, katanya agar bantuan ini tepat sasaran.
“Beras ini merupakan stok beras milik Pemko Banjarbaru. Untuk hari ini akan kami distribusikan terlebih dahulu ke 3 kecamatan. Sedangkan di daerah lain sedang pendataan dan insyaallah akan segera didistribusikan,” ujar Aditya.
Aditya mengatakan, Pemko Banjarbaru saat ini fokus pada tahap pemulihan pasca kejadian banjir yang terjadi Rabu malam lalu. Pendistribusian makanan siap saji melalui dapur umum binaan Dinas Sosial Kota Banjarbaru juga terus berlanjut hingga kini.
“Dinas Kesehatan juga masih melakukan patroli ke rumah-rumah warga terdampak. Kami juga meminta BPBD menetapkan status siaga banjir karena hujan lebat masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan,” tandasnya.
Sejak Jumat pagi, BPBD Kota Banjarbaru melakukan patroli untuk mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi banjir. Status waspada banjir akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan potensi cuaca ekstrem di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Berdasarkan dinamika atmosfer, Kalsel masih akan dilanda cuaca ekstrem disertai angin kencang pada 24 Februari hingga 2 Maret 2023.
“Kondisi La Nina rendah masih aktif yang berdampak pada peningkatan jumlah curah hujan di Kalsel,” kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Syamsudin Noor, Karmana, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (24/2/2023) siang.
BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Kalsel berpotensi mengalami hujan dengan intensitas yang bervariasi. Yakni hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
BMKG juga mewaspadai potensi banjir akibat cuaca ekstrim. Yakni di bagian barat, utara dan selatan Kalimantan Selatan, seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tapin.
Disusul Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.
“Masyarakat diimbau untuk selalu mewaspadai potensi dampak bencana hidrometeorologi dan terus mengupdate perkembangan informasi,” kata Karmana. (Kanalkalimantan.com/al)