KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin langsung menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (22/2/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Aditya bersama sejumlah kepala SKPD serta camat dan kepala desa di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru mengunjungi lokasi terdampak gempa, tepatnya di Desa Padaluyu, Kecamatan Cugenang.
Penyerahan bantuan dari Pemko Banjarbaru dipimpin langsung oleh Walikota Banjarbaru. Bantuan yang terkumpul dan disalurkan kurang lebih sebesar Rp. Rencananya dana 160 juta digunakan untuk membangun kembali mushola yang ambruk pasca gempa.
“Alhamdulillah, hari ini kami menyalurkan bantuan kepada masyarakat Cianjur. Bantuan ini akan digunakan untuk membangun kembali mushola yang sempat roboh akibat gempa beberapa waktu lalu,” ujar Aditya.
Aditya mengatakan, donasi yang disalurkan kepada korban bencana melalui Pemkab Cianjur ini merupakan bentuk kepedulian Pemkot Banjarbaru dan jajarannya terhadap bencana yang terjadi. Ia berharap bantuan ini bisa meringankan beban, terutama dalam fase pemulihan saat ini.
“Tidak hanya Pemko, masyarakat Kota Banjarbaru juga sangat prihatin terhadap korban bencana di Cianjur. Banyak ormas, mahasiswa, menggalang dana untuk membantu para korban. Insyaallah semua yang kita lakukan menjadi berkah untuk kita semua,” Pungkas Aditya.
Seperti diketahui, selama lebih dari dua bulan wilayah Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya kerap rawan gempa. Ratusan gempa telah terjadi di wilayah yang sama di lokasi gempa pertama.
Gempa Cianjur berawal dari rangkaian gempa yang terjadi pada 21 November 2022 pukul 13:21:10 WIB. Pusat gempa berada pada koordinat 6,84 LS – 107,05 dan kedalaman 11 km dengan magnitudo 5,6.
Pasca gempa dilakukan pemetaan lokasi rawan gempa yang berbahaya bagi pemukiman atau bangunan. Hal itu dilakukan setelah adanya temuan baru dan pertama kali tentang Patahan Cugenang.
Gempa terbaru dirasakan warga Cianjur pada Selasa (24/1/2023) dini hari. Akibat rentetan gempa ini, mayoritas masyarakat Cianjur mengalami trauma dan memilih mengungsi di tenda-tenda. (Kanalkalimantan.com/al)
Reporter : Al
Editor : kk