BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Banjir Kalimantan Selatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (BPBD HST) semakin waspada saat hujan turun.
Mengingat, hampir seluruh wilayah di Kabupaten HST Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) rawan banjir.
Ini terjadi sejak 2021, pasca banjir bandang di HST. Hingga kini, jika terjadi hujan lebat di wilayah hulu, sejumlah desa di berbagai kecamatan akan terdampak.
Seperti di kampung-kampung di banyak kecamatan tersebut, yakni Hanntak, Batunawa, Batang Alai Utara, Batang Alai Selatan, Haruyan, Labuan Amas Selatan, Labuanamas Utara, Pandawan, Batangalai Timur hingga Kota Barabai.
Baca juga: Banjir di 3 Kecamatan Kabupaten Banjar Kalsel, Tiga Hari Warga Ini Mengungsi di Warung-warung
Baca juga: Para penyintas Lembah Bajuin Kabupaten Tanahlaut sudah kembali ke rumah, hanya beberapa jam di RS Pelaihari
“Jadi, hampir seluruh wilayah di Kabupaten HST rawan banjir. Terutama untuk wilayah bantaran sungai,” kata Ketua Pelaksana BPBD HST, Budi Hariyanto, kepada Banjarmasinpost.co.id, Selasa (8/11/2022).
Khusus untuk musim hujan seperti sekarang, antisipasi dilakukan dengan menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) 24 jam di Pos Pengendalian dan Operasi (Posdalops) HST BPBD.
Sedangkan urusan logistik ditangani oleh Dinas Sosial dan distribusinya biasanya melalui Taruna Siaga Bencana.
Menghadapi cuaca ekstrim seperti sekarang ini, masyarakat Kabupaten HST selalu waspada, bahkan siaga.
Baca juga: Gemuruh Merah Terbakar di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, 1 Rumah Terbakar
Baca juga: Lansia Berhasil Dievakuasi dari Dalam Rumah Terbakar di Istana Kota Martapura, Kalimantan Selatan
Baca juga: Kios Terbakar di Jalan Pangeran Antasari Banjarmasin, Dipicu Tabung Gas Bocor
Seperti yang dilakukan Mery Robiati, warga Jalan SMP, Kompleks Kodim, Kota Barabai. Rumahnya sering kebanjiran.
Selain mengamankan barang elektronik dengan membuat kaki besi, kasur juga diamankan dengan memasang kaki ranjang setinggi satu meter.
“Untuk baju, mie instan, dan kompor gas sudah disiapkan di loteng. Walaupun lotengnya sempit, setidaknya bisa bertahan sementara, jika terjadi banjir besar seperti tahun 2021 nanti,” ujarnya.
Persiapan menghadapi bencana banjir juga dilakukan warga lainnya. Banyak warga membangun loteng di rumahnya, sebagai tempat berlindung jika banjir melanda.
Baca juga: Berbeda dengan Abdul Wahid, penahanan terhadap terdakwa Mardani tidak dilakukan di Banjarmasin selama tahap persidangan
Baca juga: Bawa Sabu Seberat 24,78 Gram, Pasangan di Banjarmasin ini Divonis 7 Tahun Penjara
Baca juga: Enam Pelaku Pemukulan Ditangkap Satreskrim Polres Tabalong, Undangan ke Tempat Hiburan Jadi Pemicu
Sedangkan di desa rawan banjir di kawasan hulu, warga sudah mengetahui kemana harus berlindung ketika terjadi banjir bandang di HST pada Januari 2022.
“Ada tempat tinggi yang jadi tempat pengungsian,” kata Arsyad, warga Desa Alat, Kecamatan Hanntak, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Begitu pula warga Desa Paya Besar, menurut kepala desa setempat, banyak warga yang membangun loteng kecil yang disebut rumah monyet. Ini hanya untuk tempat tidur.
Sementara itu, BPBD HST mengimbau masyarakat khususnya di bantaran sungai agar selalu menyiapkan Tas Siaga Bencana yang berisi pakaian, perlengkapan mandi, perlengkapan ibadah, obat-obatan dan makanan instan.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)