Sesosok jasad pria ditemukan warga tergeletak di lahan kebun karet yang terbakar di Kawasan Jalan Nan Sarunai, Kelurahan Mabu’un RT 5, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Jum’at (13/09/2024) siang.
Berdasarkan hasil penyelidikan Satreskrim Polres Tabalong, identitas korban sendiri bernama Akhmad Fanani (57), warga Desa Mangkusip, Kecamatan Tanta, Tabalong.
Kapolres Tabalong AKBP Wahyu Ismoyo J melalui PS Kasi Humas, Iptu Joko Sutrisno menjelaskan, penemuan mayat tersebut pertama kali ditemukan saksi Hendra sekitar pukul 10.00 Wita.
“Saksi saat itu mencari kayu lurus bersama Asmuri. Ketika berjalan di sekitar lahan yang sudah terbakar, ia melihat ada orang tergeletak di samping pohon dengan kondisi terbakar,” jelasnya.
Di sisi lain, salah satu saksi bernama Tronjol pada Kamis (12/09/2023) sekitar pukul 14.00 Wita, ia bertemu dengan korban yang ingin membakar lahan.
Namun saksi menegur korban agar tidak membakar lahan karena cuaca saat itu sangat panas. Korban tidak menghiraukan teguran saksi dan tetap membakar lahan.
“Karena cuaca sangat panas, api sangat cepat membesar dan saksi berusaha menjaga lahan yang di garapnya,” kata Joko.
Berselang beberapa waktu sekitar pukul 19.00 Wita, saksi meninggalkan lahan dan melihat sepeda motor milik korban masih ada di lokasi serta tidak mencari tahu kondisi korban.
Menurut keterangan para saksi bahwa korban memang sudah sekitar 1 bulanan beraktifitas di tanah yang digarapnya.
Jasad korban saat ditemukan berada di samping pohon dengan posisi miring ke kanan. Seluruh pakaian yang dikenakan hingga badannya terbakar dengan bagian usus terburai keluar dari perut.
Lebih lanjut, sekitar pukul 16.00 Wita datang seorang pria bernama Agus Riyadi yang mengaku sebagai anak kandung korban.
Anak korban mendatangi RSUD H Badaruddin Kasim Tanjung setelah mendapat kabar bahwa menemukan korban meninggal dunia akibat terbakar.
Anak korban mengungkapkan bahwa pembicaraan terakhir dengan beberapa hari yang lalu bahwa lahan tersebut akan dibuatkan segel atas nama anaknya setelah lahan tersebut selesai dibersihkan.
Dari hasil pemeriksaan pihak medis, jasad korban tiba sudah tidak bernyawa, tidak ada bekas kekerasan benda tajam maupun benda tumpul dan terdapat luka bakar disekujur tubuh.
“Berdasarkan kesesuaian rekam sidik jari, identitas korban akhirnya bisa terungkap,” ujar Joko.
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban karena menilai bahwa kematiannya dalam keadaan wajar dan bersedia membuat pernyataan.