BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI – Desa Pulantan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sebagian besar berupa rawa.
Penduduk Kabupaten HSU sebagian besar berprofesi sebagai petani dan juga pencari ikan, serta pengrajin.
Saat musim kemarau, rawa-rawa di wilayah Desa Pulantani dimanfaatkan warga sebagai lahan pertanian. Sedangkan saat hujan, digunakan sebagai tempat mencari ikan.
Kepala Desa Pulantani Ibnu Athaillah, Sabtu (13/11/2022), mengatakan, saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan.
Baca juga: BERITA UPDATE Pelaku Penganiayaan Jalani HUT di Sel Polres Banjarmasin Barat
Baca juga: Dugaan Penjambretan di Jalan Pekapuran Raya Banjarmasin, Warga Panggil Pelaku dengan Tangan Tajam
Baca juga: Pemuda penyerang di depan Depot Gemilang Teluk Dalam ditangkap Buser Polres Banjarmasin Pusat
Daerah rawa juga mulai terendam. Beberapa peternakan yang di rawat sudah memasuki masa panen. Meski cukup banyak juga yang tidak bisa ditanam karena air rawa tidak mengering.
Saat hujan, sebagian besar warga mencari ikan dan hasilnya dijual di pasar.
Untuk membantu warga, Dinas Sosial Kecamatan HSU memberikan bantuan kepada warga Desa Pulantani yaitu empat perahu kayu atau kapal.
“Bantuan diberikan kepada empat warga yang merupakan pencari ikan dan membutuhkan perahu. Bantuan ini diharapkan dapat menambah pendapatan warga,” kata Ibnu Athaillah.
Baca juga: Diduga korban tabrak lari, warga Desa Abumbun Jaya, Kabupaten Banjar, tewas di Jalan Gubernur Syarkawi
Baca juga: Pejalan Kaki Ditemukan Tewas di Jalan Anjir Batola, Diduga Ditabrak Pick Up
Rawa-rawa di Desa Pulantani tergolong dalam sehingga banyak terdapat ikan air tawar, papuyu dan gabus yang harganya cukup mahal di pasaran.
Rawa juga banyak ditanami warga yaitu jenis tanaman purun. Ini adalah bahan baku untuk membuat kerajinan tangan.
Ibnu Athaillah menambahkan, bantuan perahu dari Dinas Sosial Kabupaten HSU juga dapat digunakan warga untuk mengangkut hasil panen purun. Sebab, tanaman air ini tumbuh subur di rawa-rawa.
Desa Pulantani juga merupakan salah satu desa yang menghasilkan tanaman purun yang cukup banyak. Dijual ke beberapa desa tetangga, sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan tangan.
Baca juga: Angkut Ribuan Botol Miras dari Banjarmasin, Dua Pria Dicegat Polisi Tanbu di Jalan
Baca juga: Eksepsi Ditolak Hakim, Mantan Kepala Desa Tamiyang Tabalong Tetap Jalani Sidang Korupsi Dana Desa
Baca juga: Banjir Lahan Warga Mabuun, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan
“Harapannya, perahu yang diberikan kepada warga, bisa terus dilaksanakan oleh pemerintah setempat. Sebab, masih banyak warga yang membutuhkan perahu ini,” pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)