BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG-Program subsidi beras di pasar rakyat yang dilaksanakan oleh 10 pedagang ini disambut antusias masyarakat.
Terbukti, ketika mengetahui beras dijual dengan harga murah, warga di Pasar Tanjung langsung berbondong-bondong untuk bisa membelinya.
Program subsidi beras ini dicanangkan Pemerintah Kabupaten Tabalong untuk dapat mengendalikan harga yang memang mengalami kenaikan.
Dalam pelaksanaannya, Diskopukmperindag Tabalong bekerjasama dengan Perumda dan melibatkan langsung para pedagang beras di Pasar Tanjung.
Baca juga: Provinsi Kalsel Surprlus Beras 42 Ribu Ton, Gubernur Sahbirin Noor Apresiasi Petani Kalsel
Baca juga: Pasar Murah, Dinas Perdagangan Tapin Sasar 12 Kecamatan, Beras Dijual Rp 10.000 Per Dua Kilogram
Baca juga: Tak Ada Lagi Istilah Beras Murah, Beras Pandak Sudah Naik Rp 95.000 Per Blek
Para pedagang yang terlibat dalam program subsidi ini juga menyambut baik karena sangat membantu mempercepat penjualan beras mereka.
Diakui Fauziah (35), yang tinggal bersama suaminya, berjualan beras di Pasar Tanjung.
Menurutnya program ini sangat bagus. Selain membantu pedagang, juga membantu masyarakat sebagai pembeli.
Di tempatnya sendiri ada stok beras jenis mayang sebanyak 6 karung yang masuk dalam program subsidi kali ini.
“Langsung habis, kurang dari satu jam, tadi 6 karung, 10 gantang, jadi 60 gantang,” ujarnya semangat.
Padahal pada hari biasa, untuk nasi mayang jenis ini bisa sampai 2 hari ludes.
“Jadi kami senang sekali dengan program ini, kalau bisa setiap hari, laris manis, masyarakat senang,” ujarnya.
Senada dengan yang disampaikan pembeli, Nurmi (50), warga Belimbing, Kecamatan Murung Pudak.
Ia pun berharap program seperti ini dapat terus berlanjut karena sangat membantu dalam kondisi saat ini dimana harga beras sedang mengalami kenaikan.
Baca juga: Beras Masih Jadi Pendorong Inflasi, Jenis Premium di Kabupaten Tabalong Alami Kenaikan Harga
Ia menjelaskan, tujuan awalnya ke Pasar Tanjung untuk mencari kebutuhan sehari-hari dan belum ada rencana untuk membeli beras.
Namun, ketika mereka berada di pasar, seseorang mengatakan kepada mereka bahwa beras dijual dengan harga yang lebih murah dari biasanya.
“Biasanya Rp 80.000 per gantang, ini murah Rp 45.000, jadi mau beli juga, nasinya nasi mayang. Masih antre,” ujarnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)