BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Sejumlah pedagang kini berjualan di depan rumah atau ruko pinggir jalan di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Tidak hanya toko pakaian, toko sembako, toko beras pun mudah ditemui di pinggir jalan di kawasan Jalan PH M Noor, Jalan Keramat Manjang, Jalan Perintis Kemerdekaan dan Benawa Tengah, serta toko-toko lainnya. pinggir jalan di Kota Barabai.
Sedangkan toko pakaian di depan rumah banyak terdapat di kawasan Jalan Brigjen H Hasan Basery, Jalan PH M Noor dan Jalan Sarigading.
Ada juga toko alat pancing, hingga toko barang pecah belah yang dulunya hanya bisa ditemukan di pasar.
Baca juga: Ternyata ada Ojol dan Bentor di Kota Martapura yang meleset dari target mendapatkan bansos BBM
Baca juga: Apresiasi Konsumen Setia, Mitsubishi Fuso Gelar Kampanye Truk 2022 di Banjarmasin
Baca juga: PT Hyundai Motor Membuka Lowongan Kerja Bagi Lulusan SMK dan S1, Berikut Posisi Yang Dicari Dan Persyaratannya
“Sepertinya ini tren baru, para pedagang lebih memilih berjualan dengan mendirikan toko di depan rumah masing-masing,” ujar Yuliana, warga Kota Barabai.
Menurutnya, informasi yang beredar di kalangan pedagang di pasar, baik Plaza Murakata Barabai maupun Pasar Keramat Barabai, menjadi salah satu pemicunya karena pembeli saat ini cenderung sepi.
“Banyak yang berpendapat karena penerapan portal 24 jam, khususnya di Pasar Keramat Barabai,” kata Yuliana.
Namun, ada juga yang mengatakan, sepinya pasar bukan karena masalah portal atau beberapa pedagang yang sudah tidak lagi menempati toko di pasar.
“Menurut saya, lebih karena melemahnya tingkat daya beli masyarakat. Hal ini karena adanya kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah yang menyebabkan harga kebutuhan pokok juga ikut meningkat,” duga Husni Thamrin, warga Barabai lainnya.
Baca juga: Ada Demo Masak Koki Bogasari di Acara Launching Tobaku, Ladies Banjarmasin Sambut Antusias
Baca juga: Harga Minyak Goreng Hari Ini di Alfamart dan Indomaret, Diskon Besar Mulai Paket 1 Liter – 2 Liter
Baca juga: Perkuat Silaturahmi, Grup Astra Banjarmasin Geber Porse 2022 Gelar Lomba Donor Darah
Sementara itu, kata pemilik warung nasi di kawasan Jalan PH M Noor. memilih berjualan di depan rumah yang letaknya di pinggir jalan. Pasalnya, dari segi akses hingga akhir lebih mudah.
“Pembeli tidak membayar biaya parkir. Bagi pembeli di tengah kondisi ekonomi sulit seperti sekarang, bahkan Rp. 2.000 atau Rp. 3.000 untuk biaya parkir cukup berarti untuk menghemat pengeluaran,” ujarnya.
Bagi pedagang jelas tidak membayar sewa ruko dan tidak membayar biaya lain-lain karena berjualan di pekarangan sendiri.
“Kalau kondisi ekonomi masyarakat sudah pulih, mungkin pasar akan lebih ramai lagi di luar hari Sabtu. Saat ini pengunjung dan pedagang di pasar ramai hanya seminggu sekali, yakni hari Sabtu,” ujar pemilik toko pakaian Isna.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)