Bisnis kuliner Warung Bawah Asam “WBA” binaan PLN ramai diperbincangkan warga di media sosial hingga dibanjiri ratusan pengunjung setiap harinya. Warung yang berlokasi di Jalan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini mampu meraih omzet lebih dari Rp 15 juta per bulan.
Siti Fatimah, pengelola WBA, mengungkapkan awalnya warung milik keluarganya hanya menjual jagung bakar dengan modal Rp 3 juta.
“Dengan modal yang terbatas, kami membangun stan kecil untuk menjual jagung bakar. Kemudian, PLN memberikan bantuan renovasi warung dan fasilitas untuk mendapatkan sertifikat halal dan higienis yang diterima oleh almarhum Abah,” ujar Fatimah.
Fatimah menuturkan, berkat bantuan PLN, keluarganya bisa merenovasi warung sehingga kapasitasnya bertambah, yang semula hanya mampu menampung 20 pengunjung, kini bisa menampung 45 pengunjung.
“Alhamdulillah, sekarang usaha keluarga saya bisa berkembang dari dulu kami jalankan sendiri sekarang dibantu tujuh orang karyawan,” tambah Fatimah.
Kini, usaha yang dirintis keluarga Fatimah itu telah berhasil menjual lebih dari 5.000 porsi lontong, ayam masak habang dan puluhan makanan khas Banjar lainnya.
“Saya sangat bersyukur bisa memenuhi wasiat almarhum ayah saya untuk melanjutkan usaha yang dia rintis. Saya sangat berterima kasih kepada PLN karena telah mendampingi saya dan usaha saya berkembang seperti sekarang ini,” ujar Fatimah.
General Manager Pusat Distribusi dan Pengendali Beban Unit Induk PLN (UIP3B) Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengaku turut bangga melihat keberhasilan yang diraih mitra binaannya.
Salam menambahkan langkah yang dilakukan PLN dalam mengembangkan UMKM Warung Bawah Asam ini merupakan bentuk komitmen dalam menerapkan aspek Environment, Social and Governance (ESG) dalam menjalankan bisnisnya.
“Kami senang bukan hanya karena keberhasilan yang diraih Ibu Fatimah dan keluarganya, tetapi juga karena kami bisa terlibat dalam melestarikan warisan budaya Kalimantan Selatan,” kata Salam.
Rustam, pengunjung setia Warung Bawah Asam, mengungkapkan rela menempuh jarak puluhan kilometer dari Pelaihari bersama istrinya untuk menyantap kuliner di WBA.
“WBA banyak pilihannya, tempatnya bersih dan nyaman. Apalagi kuliner khas Banjar yang dijual bikin saya kangen jajanan masa kecil,” kata Rustam