KOMPAS.com – Kabupaten Kotabaru merupakan wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan.
Kabupaten ini berjarak sekitar 300 kilometer (km) dari lokasi ibu kota baru Indonesia, yakni Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca juga: Kalsel Targetkan Lebih Dari 11,2 Juta Kunjungan Wisatawan di 2023
Diproyeksikan menjadi salah satu kota pendukung IKN, Kabupaten Kotabaru bergantung pada sumber ekonomi salah satunya dari sektor pariwisata.
Apalagi kekayaan dan keindahan pariwisata di Kotabaru memang sangat didukung oleh faktor alam, seperti yang disampaikan Bupati Kotabaru Kalsel, Sayed Jafar Al-Idrus.
“Wisata alam (di Kotabaru) cukup indah, sehingga wisatawan nasional maupun mancanegara bisa berkunjung dan menambah pendapatan daerah,” kata Sayed kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Aneka wisata di Kotabaru, Kalimantan Selatan
Beberapa wisata yang menurut Sayed tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kotabaru, antara lain Siring Laut, Pantai Gedambaan, Hutan Meranti, hingga Bukit Mamake.
“Di kota ada Siring Laut. Lalu ada pantai Gedambaan, Bukit Mamaka, dan Bukit Papake,” ujarnya.
Ada juga wisata Hutan Meranti Putih yang terdiri dari kayu meranti putih di Indonesia yang umumnya sudah punah. Kayu meranti masih lestari di Kotabaru
Sayed menjelaskan, beberapa tempat wisata cukup mudah dijangkau dari kota, yakni sekitar 15-30 menit dengan kendaraan carter atau taksi yang rencananya ke depan.
Baca juga: Gua Batu Hapu, Kalimantan Selatan, Situs Geologi dengan Banyak Pesona
Beberapa destinasi yang tak kalah indah namun agak jauh dari kota antara lain Teluk Tamiang, Teluk Aru, dan Tanjung Kunyit.
“Kalau jauh ada Teluk Tamiang, juga Teluk Aru dan Tanjung Kunyit untuk diving. Bisa lihat terumbu karang dengan kedalaman 50, 100, hingga 500 meter,” ujarnya.
Di beberapa tempat tersebut, kata Sayed, pasir putih dengan ombak besar dan angin sepoi-sepoi akan menyambut wisatawan.
Kegiatan wisata utama di Kotabaru
Untuk aktivitas menyelam, selain bisa menjumpai terumbu karang yang indah dan terawat, wisatawan juga bisa menjumpai beragam ikan seperti ikan kerapu, bawal, hingga nemo.
Jika tidak ingin menyelam, Sayed merekomendasikan beberapa kegiatan wisata unggulan populer lainnya.
“Kita punya ratusan pulau. Jadi kegiatannya juga banyak. Mulai dari diving, paralayang, gantole dan jet ski,” kata Sayed.
Shutterstock
Sunrise di Tanjung Kunyit, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Dia mencontohkan, ada Bukit Mamake yang terkenal dengan aktivitas paralayang, dengan ketinggian 450 meter di atas permukaan laut.
Selain itu tempat wisata di pusat kota yang tidak bisa ditinggalkan adalah kawasan Siring Laut.
Baca juga: Kotabaru: Antara Mistisisme Saranjana dan Teladan Pariwisata
“Dulu Siring Laut itu wajib. Kalau belum ke sini (Siring Laut), berarti belum ke Kotabaru karena ini pusatnya,” ujarnya.
Di kawasan yang sedang dibangun, wisatawan bisa menemukan berbagai hal menarik.
Mulai dari pusat kuliner, keindahan alam, pemandangan indah, panggung di laut, hingga kapal pesiar yang di atasnya dibangun masjid.
Baca juga: Pantai Jo Cemara di Kalimantan Selatan: Tiket Masuk dan Aktivitas
“Progres Siring Laut sudah 50 persen. Mungkin tahun ini proyeknya sudah bisa dinikmati masyarakat dan pihak luar,” kata Sayed.
Kotabaru memiliki kekayaan wisata alam, Sayed berharap ke depannya warga ibu kota baru juga bisa berwisata ke Kotabaru.
“Mudah-mudahan bisa menjadi penyangga. Seperti contoh kota Jakarta-Bandung yang bisa menjadi penyangga,” pungkasnya.
Dapatkan pembaruan berita terpilih Dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link nya lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.