BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG – Memasuki wilayah Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan pada musim buah menyuguhkan pemandangan tanaman buah endemik hampir di kiri kanan jalan.
Pepohonan rambutan yang rimbun dengan buah merah masak yang hampir sama banyaknya dengan daun, pohon campedak, kapul, durian langsat, pampakin dan berbagai jenis pohon lainnya dapat dijumpai di kawasan ini.
Kecamatan Bintang Ara, berada di bagian utara Kabupaten Tabalong. Banyak desa di kawasan itu yang ramai pengunjung saat musim buah tiba.
Belakangan ini, sebuah desa di Kecamatan Bintang Ara yakni Desa Burum menjadi perhatian banyak orang. Pasalnya, memasuki musim durian, warga desa membuka kafe durian.
Baca juga: Cuaca Tak menentu, Sudah Tiga Tahun Durian di Hamak Timur, Kabupaten HSS Tak Membuahkan Hasil
Baca juga: Kebun Durian Menang Lomba di Tanah Laut Rusak, Petugas POPT Distanhorbun Segera Menuju Lokasi
Kabar keberadaan kafe durian ini pun membuat banyak orang datang ke desa ini, bahkan tidak sedikit dari luar daerah.
Berbeda dengan kafe pada umumnya, tempat ini murni di kebun durian dan hanya tersedia warung serta tempat duduk dan meja yang terbuat dari bambu.
Namun yang dinikmati pengunjung tempat ini adalah sensasi membeli durian yang jatuh dari pohonnya. Anda bahkan bisa menunggu durian jatuh langsung juga.
Dalam sehari, ratusan durian bisa dijual di tempat ini. Demikian kata pemilik kebun durian desa Burum, Edi. Apalagi peminat durian selalu ada setiap hari, Minggu (22/1/2023).
Di tempat ini pengunjung bisa mendapatkan harga durian yang cukup terjangkau dengan kualitas isi dan rasa yang bervariasi.
Harga durian mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 50.000. Semakin besar harga jualnya, semakin tebal isi durian di dalamnya.
Musim durian ini biasanya berlangsung hingga tiga bulan. Sehingga pada saat itu kafe Durian tetap eksis.
Tak hanya durian, berbagai jenis buah lain juga dijual di tempat ini. Diantaranya buah rambutan, kapul dan manggis. Bahkan nanti, ketika pampakin sudah mulai matang, juga akan dijual di tempat itu.
Baca juga: Agar Tulang Tidak Keropos, Dr Zaidul Akbar Ingatkan Khasiat Buah Durian dan Air Zamzam
Baca juga: Aneka Rasa Durian Tampuyak, Kuliner Khas Kalimantan Selatan
“Keberadaan Cafe Durian ini menjadi tempat bagi masyarakat yang ingin menikmati durian, sehingga tidak bingung untuk pergi ke kebun durian dan juga sebagai tempat para tamu desa mencari durian,” ujar Edi.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah durian kali ini jauh lebih banyak. Apalagi, sudah dua tahun durian di kebun Edi tak kunjung berbuah. Alhasil, panen raya durian kali ini bisa dirasakan.
(Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)