Yang Bukan Dimaksud Dengan Kepengarangan Dalam Resensi Buku Adalah
Perkembangan teknologi dan kemudahan akses informasi saat ini menjadikan resensi buku sebagai salah satu media untuk memperoleh informasi seputar buku. Resensi buku, yang dapat didefinisikan sebagai ulasan atau kritik atas suatu buku, menjadi panduan bagi pembaca untuk mengetahui kualitas dan nilai dari buku yang diulas. Dalam menyusun resensi buku, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah penghindaran dari kepengarangan.
Apa itu Kepengarangan?
Kepengarangan atau penulisancampur aduk, biasa ditemukan pada pengarang yang ingin menampilkan keseimbangan opini antara pro dan kontra yang ada dalam suatu buku atau juga pengulas yang ingin tampil menonjol dengan menyertakan opini pribadinya dalam ulasan.
Kepengarangan dalam resensi buku dapat mempengaruhi objektivitas dan kualitas resensi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam menyusun resensi buku, harus dihindari adanya kepengarangan.
Yang Bukan Dimaksud Dengan Kepengarangan
Adapun, yang bukan dimaksud dengan kepengarangan dalam resensi buku adalah:
1. Pendahuluan yang menggambarkan konteks buku
Dalam resensi buku, bagian pendahuluan dapat digunakan untuk menggambarkan latar belakang pembahasan dalam buku. Pengisian pendahuluan dengan konteks atau informasi yang mendukung pembahasan buku tidak termasuk dalam kepengarangan. Pendahuluan seharusnya tidak diluar dari isi buku yang diulas dan tidak mengandung opini atau penilaian yang dibuat oleh pengulas.
2. Sinopsis buku
Sinopsis buku merujuk pada ringkasan dari isi buku yang diambil di bagian belakang buku. Sinopsis ini menjadi hal yang penting dalam resensi buku karena dapat membantu pembaca untuk memahami gambaran besar isi buku. Sinopsis buku telah menjadi bagian dari sebuah buku dan tidak memiliki keterkaitan dengan opini atau penilaian pribadi dari pengulas.
3. Membandingkan buku dengan buku lain
Biasanya, dalam resensi buku, pengulas akan membandingkan buku yang diulas dengan buku serupa lainnya. Hal ini bertujuan untuk membantu pembaca mengetahui perbedaan atau kesamaan antara dua buku. Namun, perlu ditekankan bahwa perbandingan antara dua buku tidak termasuk dalam kepengarangan selama perbandingan itu berdasarkan kenyataan dan fakta yang objektif.
4. Menyertakan kutipan dari buku
Kutipan yang diambil dari buku yang diulas dapat menjadi bahan referensi penilaian di dalam resensi buku. Opini atau penilaian pribadi pengulas seharusnya tidak digabungkan dengan kutipan yang diambil dari buku tersebut.
5. Menjelaskan dan memberikan gambaran umum buku
Dalam sebuah resensi buku, pengulas dapat menjelaskan beberapa bagian dari buku yang diulas dan memberikan gambaran umum mengenai isi buku, tanpa harus menyertakan opini pribadi. Pengulas harus menjelaskan isi buku secara obyektif tentang fakta, kualitas dan kelebihan atau kekurangan buku tersebut.
FAQS (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Mengapa penghindaran kepengarangan penting dalam resensi buku?
Kepengarangan dapat mempengaruhi objektivitas dan kualitas resensi itu sendiri. Hal ini dapat menghasilkan informasi yang tidak benar atau salah tentang buku yang diulas, sehingga calon pembaca dapat menjadi bingung dan salah dalam menilai buku.
2. Apa dampak dari kepengarangan dalam resensi buku?
Dampak terbesar dari kepengarangan dalam resensi buku adalah meningkatnya subjektivitas dalam ulasan, yang berakibat pada tidak obyektifnya ulasan yang dibuat oleh pengulas.
3. Apa yang harus dilakukan untuk menghindari kepengarangan dalam resensi buku?
Bagi pengulas, menghindari penggunaan kata-kata subjektif dan menjelaskan isi buku dengan objektif dapat menjadi solusi untuk menghindari kepengarangan dalam resensi buku.
4. Apakah kepengarangan dalam resensi buku selalu buruk?
Secara umum, kepengarangan dalam resensi buku dianggap buruk karena dapat mengganggu objektivitas dan kualitas resensi. Namun, hal ini dapat dihindari dengan berpedoman pada fakta dan kenyataan dalam buku yang diulas. Jika pengulas dapat menghindari penggunaan opini dan pandangannya sendiri, maka kepengarangan dalam resensi buku dapat dihindari.
5. Apakah resensi buku harus selalu obyektif?
Resensi buku harus selalu obyektif. Resensi buku harus menampilkan ulasan yang berlandaskan pada kenyataan serta fakta yang ada dalam buku yang diulas. Hal ini sangat penting untuk membantu pembaca dalam memperoleh informasi yang benar dan faktual mengenai buku dan untuk meningkatkan kredibilitas resensi itu sendiri.